NEWS
DETAILS
Senin, 08 Oct 2018 11:21 - Sumut Honda Bikers
Pebalap binaan PT Astra Honda Motor (AHM) Dimas Ekky Pratama akan berlaga di Grand Prix (GP) Moto2 2019 selama satu musim penuh. Tahun depan, Dimas menjadi satu-satunya pebalap Indonesia yang bertarung di ajang balap tingkat dunia ini.
 
Pada GP Moto2 2019, Dimas dipilih sebagai pebalap andalan Idemitsu Honda Team Asia, mewakili bakat-bakat terbaik dari belahan bumi Asia. Idemitsu Honda Team Asia merupakan tim balap yang berpengalaman di ajang GP.
 
Pebalap berjuluk ”Red Forehead” ini pantas naik kelas. Berkaca dari prestasi, sederet gelar sudah ditorehkannya, termasuk menjadi juara di ajang Suzuka 4 Hours Endurance Race, juara Asia Road Racing Championship yang digelar di Sentul tahun lalu, hingga mengibarkan bendera Merah Putih untuk pertama kalinya di ajang CEV Moto2 European Championship dengan berdiri di podium ketiga pada seri Catalunya 2017.
 
Saat ini, pemilik nomor motor 20 itu sedang berlaga di CEV Moto2 European Championship, salah satu ajang tolok ukur pebalap berbakat dunia, khususnya di Eropa. Dalam ajang yang pernah diikuti Marc Marquez sebelum naik level ke MotoGP ini, Dimas bernaung di bawah Astra Honda Racing Team (AHRT). Berkiprahnya Dimas di GP Moto2 juga menjadi salah satu indikator suksesnya AHRT sebagai tempat penggemblengan pebalap muda berbakat binaan Honda.
 
Di CEV Moto2 European Championship musim balap 2018, Dimas bertengger di posisi ke-6 klasemen sementara dengan koleksi 70 poin setelah berhasil finish keempat di seri Jerez, (30/9/2018). Ajang ini masih menyisakan dua seri, yakni di Albacete (2 race), dan Valencia.
 
Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM, mengatakan dengan pencapaian ini maka program penjenjangan balapan terstruktur yang dilakukan perusahaan semakin membuahkan prestasi yang menjadi kebanggaan untuk bangsa Indonesia. ”Selamat untuk Dimas yang mampu menapakkan kaki ke GP Moto2 dengan setiap usaha kerja keras dan kerjasama. Kami berharap Dimas dapat terus berjuang maksimal dengan mental juara, untuk selalu menciptakan masterpiece, dan konsisten menginspirasi pebalap muda Indonesia lainnya untuk meraih mimpi berlaga di ajang kelas dunia,” ujar Thomas.
 
Sementara itu Leo Wijaya, Direktur PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan kesempatan yang diraih Dimas Ekky berlaga di Grand Prix (GP) Moto2 2019 sungguh mengagumkan. Karena dengantampilnya pebalap asal Depok, Jawa Barat, di ajang balap setingkat di bawah MotoGP Ini menjadi sejarah baru pembinaan balap berjenjang yang dilakukan Honda.  “Proses yang secara konsisten dilakukan Honda mulai memasuki fase baru dengan menemani pebalap binaannya berlaga semusim penuh di ajang kejuaraan dunia, untuk mengejar prestasi lebih baik demi mengharumkan bangsa dan membuat bangga, “ ujar Leo Wijaya.
 
Bagi Dimas, kesempatan emas berlaga di GP Moto2 akan dimanfaatkannya sebagai salah satu tangga untuk mencapai mimpi tertinggi, yakni berlaga di ajang paling bergengsi, MotoGP. Dirinya sadar, bahwa perjuangan di level lebih tinggi tidak akan mudah.
 
”Dapat tampil di GP Moto2 merupakan kesempatan berharga yang sangat saya nantikan. Tentunya tantangan yang dihadapi akan sangat berbeda baik dari segi mesin, motor, maupun persaingan ketat kompetisinya. Sekuat tenaga saya akan berusaha memberikan prestasi terbaik demi nama harum bangsa Indonesia. Pengalaman mengikuti pembinaan berjenjang AHM akan menjadi modal penting untuk mengarungi musim balap GP Moto2 di tahun depan,” kata Dimas.
 
Pada tahun pertamanya di GP Moto2, Dimas menargetkan dapat cepat beradaptasi dan memberikan performa terbaiknya untuk mencetak banyak poin.
 
Menjinakkan sepeda motor Moto2 bukan hal yang pertama bagi Dimas. Dia sudah pernah mencicipi atmosfer ketat balapan ajang ini sebanyak dua kali. Pertama, saat menggantikan Jorge Navarro di tim Federal Oil Gressini Racing pada GP Malaysia 2017. Kedua, tampil sebagai pebalap wildcard di GP Catalunya pada 2018.
Kendati demikian, musim 2019 akan jauh berbeda. Hampir semua regulasi teknis berubah total, termasuk penggunaan mesin baru. Kondisi ini akan menjadi tantangan terbesar, tak hanya bagi Dimas, tetapi juga pebalap lain di level ini.
RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK